KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
September 3, 2017  |  By admin In Berita
Seru dan Haru, Temu Raya Perdana Praktisi Charlotte Mason Indonesia
Temu Raya Charlotte Mason Indonesia
Temu Raya Charlotte Mason Indonesia
Post Views: 176

Salatiga, CMIndonesia.com– Sambil memegang angklung, penuh semangat Clarissa (7) mengayun kaki maju-mundur, bersama belasan kawannya bergoyang mengikuti irama riang “Rek Ayo Rek”. Performa keren anak-anak ini menutup Temu Raya Praktisi Charlotte Mason Indonesia 2017 di Kopeng, Minggu (3/9) lalu.

Lima belas keluarga berkumpul selama empat hari tiga malam di Wisma Kurios. Ada yang dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai Kalimantan. “Ini acara yang sudah kami cita-citakan sejak lama, sesama praktisi bisa kumpul, bareng-bareng mempraktikan metode CM yang biasanya dijalani sendiri-sendiri, sekaligus sharing pengalaman dan ngobrol kendala apa saja yang dihadapi selama ini,” kata ketua panitia Ayu Primadini, praktisi CM dari Jakarta.

Prinsip CM bahwa pendidikan adalah atmosfer coba dihidupkan selama Temu Raya. Lukisan-lukisan dipajang di dinding aula. Living books dan buku panduan nature study dipamerkan dan boleh dibaca setiap saat. Meja dihiasi dengan bunga liar dan temuan favorit anak dari kegiatan nature walk yang dilakukan bersama keluarga tiap pagi. Iringan musik mengalun lembut. Di sela latihan untuk konser penutup, anak-anak bebas bermain di area wisma yang luas dan asri. Mereka bebas mengatur kegiatan dan permainan mereka sendiri sementara dua orang relawan mengawasi tapi tidak ikut campur sesuai prinsip masterly inactivity.

Sementara anak-anak riang bermain, orangtua memanfaatkan maksimal waktu berkumpul yang langka ini. Sejak hari pertama sampai hari terakhir, sesi demi sesi berlangsung maraton. Total ada sembilan workshop yang digelar dengan berbagai tema: filosofi CM dan bagaimana memulai pendidikan CM, nature study dan geografi, hasta karya (handicraft), living books-narasi-puisi, picture study, music study, sejarah, bahasa asing, dan habit training. Para keluarga Indonesia tampak antusias bertukar ide dengan praktisi CM asal Amerika Kathy Hoeweler, Elissa Drummond, dan Molly Armstrong sesuai tema Temu Raya, “Best Practice Pendidikan CM dari Timur dan Barat”.

Hanya sesi pertama yang “teoritis”. Sesi-sesi selanjutnya penuh diisi dengan praktik langsung dan petunjuk teknis mendampingi anak belajar tiap subjek. Di sesi nature study, keluarga praktik membuat jurnal amatan alam. Di sesi living books, ada praktik narasi. Di sesi hasta karya, anak-anak menciptakan pigura kertas dengan metode paper sloyd. Di sesi picture study, praktisi CM yang sudah lebih berpengalaman mendemonstrasikan cara mengajak anak belajar menyimak lukisan kepada keluarga lain yang belum pernah mempraktikkannya.

“Mulai dari langkah terkecil, lebih tidak ambisius lebih baik, dan selalu ingat untuk menghormati anak-anak terlahir sebagai pribadi utuh,” pesan itu diulang-ulang terus oleh Kathy. Dia menekankan pentingnya orangtua merawat kerendahan hati, selalu mensintesiskan antara praktik dan teori, serta menjaga visi mewujudkan kebajikan sebagai suatu siklus tanpa henti.

Khas pertemuan praktisi CM, fokus pada pendidikan karakter lebih dominan ketimbang capaian akademis. Soal bagaimana memperbaiki diri sebagai orangtua dan bagaimana mendampingi anak dengan lemah lembut terus-menerus muncul dalam percakapan. Refleksi dan introspeksi beberapa kali membuat mata peserta jadi basah dan kata terbata-bata ketika hati mereka tergetar oleh kesadaran. “Betul-betul rasanya seperti tertampar, tersadar, masih harus banyak belajar menghargai anak sebagai pribadi utuh,” ungkap Maria, praktisi CM dari Malang.

Bukan hanya kesadaran, persahabatan yang lebih erat pun berkembang selama Temu Raya. Para ibu, para bapak, dan tentu saja para anak makin akrab dari hari ke hari. Obrolan santai di luar sesi, bahkan sampai menjelang tengah malam, terdengar dari kamar ke kamar. Usai makan siang terakhir, peserta bertukar salam dan pelukan hangat. Anak-anak bergandeng tangan seolah enggan berpisah. Sampai jumpa! Sampai jumpa lagi tahun depan di Batu, Malang!

Facebook Comments

Article by admin

Previous StoryLatihan Menulis Tak Perlu Lama-lama, Asal Bermakna
Next Story10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya

Related Articles

  • epictetus quote
    DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4
    View Details
  • training online
    DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi February 28, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 February 18, 2021
  • Podcast #35: Belajar Sastra ala Metode CM February 14, 2021
  • Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah February 11, 2021
  • Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan? February 9, 2021
  • Podcast #34: Tetap Kalem Saat Anak Emosional February 6, 2021
  • Refleksi Seorang Guru tentang Kesalahan Umum Orangtua dan Guru February 5, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 February 3, 2021
  • Yang Harus Dibenahi dalam Pendidikan Sains Kita February 2, 2021
  • Podcast #33: Proses Belajar Menulis Kreatif ala Metode CM January 30, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi 150 views | 0 comments | by admin | posted on February 28, 2021
  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 139 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Mengapa Anak Tantrum dan Cara Terbaik Menghadapinya 69 views | 0 comments | by Ellen K | posted on August 1, 2012
  • Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 56 views | 0 comments | by admin | posted on February 12, 2019
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 38 views | 0 comments | by admin | posted on February 18, 2021

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Sizi on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Normalita h on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ardiba on Pendidikan ala CM untuk Keluarga Muslim
  • Ellen K on Membantu Anak Menemukan Tujuan Hidupnya

Visitors

Today: 62

Yesterday: 521

This Week: 2606

This Month: 11011

Total: 244295

Currently Online: 109

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.