KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
December 21, 2016  |  By admin In Berita
Dilanjutkannya UN Bisa Hambat Karakter Integritas, Kata Pendidik
Post Views: 103
Itje Chodidjah

Jakarta, CM Indonesia – Kebijakan Presiden untuk tetap melanjutkan Ujian Nasional (UN) dikhawatirkan berdampak buruk pada pendidikan karakter anak-anak Indonesia. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pendidikan DKI Jakarta Itje Chodidjah, Rabu (21/12).

“Karakter integritas adalah salah satu karakter utama yang digagas oleh Kemendikbud, itu nyaris tidak akan bisa dicapai jika UN diselenggarakan seperti yang sudah-sudah,” kata Itje. Menurutnya, posisi UN yang dianggap masyarakat sebagai penentu utama nasib anak itu melahirkan praktik kecurangan.

Pelatih guru berskala internasional ini beranggapan, sebetulnya jika UN dipakai murni sebagai alat pemetaan, kecurangan tidak akan terjadi. “Masyarakat akan sadar bahwa UN tidak menentukan kehidupan anak-anak dan tidak ada perlunya melakukan kecurangan dalam bentuk apa pun, jadi UN tidak akan menghambat penguatan pendidikan karakter,” jelas Itje.

“Jadi, walau (dibilang) tidak menjadi penentu utama, tapi kalau UN masih mempengaruhi kehidupan anak, kecurangan akan tetap merajalela,” ujar anggota Dewan Pembina Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini. “Kalaupun pemerintah mau tetap menyelenggarakan UN tahun 2017, maka UN harus murni untuk pemetaan,” harapnya.

Presiden Ikut Melanggar Hukum

Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengecam keras keputusan Presiden untuk terus melanjutkan UN. “Presiden ambil bagian dalam tindakan pelanggaran hukum karena amanat putusan Mahkamah Agung jelas menyatakan bahwa UN harus ditunda sampai tercapanya pemerataan pendidikan di Indonesia,” kata pengacara publik LBH Jakarta Alldo Fellix Januardy.

Tahun 2006 lalu, tokoh-tokoh masyarakat antara lain Adnan Buyung Nasution dan Sophia Latjuba mengajukan gugatan warga negara (citizen lawsuit) untuk menolak UN ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Para penggugat dimenangkan tahun 2007, yang dikuatkan lagi oleh Pengadilan Tinggi Jakarta di tahun yang sama. Upaya kasasi pemerintah kembali ditolak oleh Mahkamah Agung tahun 2009 melalui putusan nomor 2596K/PDT/2008. (EK)

Facebook Comments

Article by admin

Previous StoryMasih Banyak Orangtua Indonesia Didik Anak dengan Kekerasan
Next StorySangat Menular, Perilaku Kekerasan di Kalangan Remaja

Related Articles

  • epictetus quote
    DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4
    View Details
  • training online
    DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi February 28, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 February 18, 2021
  • Podcast #35: Belajar Sastra ala Metode CM February 14, 2021
  • Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah February 11, 2021
  • Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan? February 9, 2021
  • Podcast #34: Tetap Kalem Saat Anak Emosional February 6, 2021
  • Refleksi Seorang Guru tentang Kesalahan Umum Orangtua dan Guru February 5, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 February 3, 2021
  • Yang Harus Dibenahi dalam Pendidikan Sains Kita February 2, 2021
  • Podcast #33: Proses Belajar Menulis Kreatif ala Metode CM January 30, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 151 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi 146 views | 0 comments | by admin | posted on February 28, 2021
  • Mengapa Anak Tantrum dan Cara Terbaik Menghadapinya 91 views | 0 comments | by Ellen K | posted on August 1, 2012
  • Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 53 views | 0 comments | by admin | posted on February 12, 2019
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 46 views | 0 comments | by admin | posted on February 18, 2021

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Sizi on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Normalita h on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ardiba on Pendidikan ala CM untuk Keluarga Muslim
  • Ellen K on Membantu Anak Menemukan Tujuan Hidupnya

Visitors

Today: 284

Yesterday: 670

This Week: 2307

This Month: 10712

Total: 243996

Currently Online: 98

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.