Bahwa kekerasan melahirkan kekerasan, barangkali kita tak kaget lagi. Namun riset jangka panjang yang dirilis Ohio State University terhadap 90 ribu anak Amerika kelas 7-12 memberi catatan tambahan: perilaku kekerasan terutama sangat menular pada usia remaja.
Tim peneliti menelisik data yang dikumpulkan oleh Studi Longitudinal Nasional tentang Kesehatan Remaja sejak 1994. Para remaja itu diwawancara secara mendalam setiap beberapa tahun, sehingga para peneliti bisa melacak jejaring pertemanan hampir 6000 anak. Didapati, remaja kemungkinan besar akan ikut serta dalam aksi kekerasan jika teman atau saudara mereka juga terlibat kekerasan.
“Riset ini memperlihatkan betapa kekerasan bisa sangat menular,” kata Robert Bond, asisten profesor komunikasi di Ohio State University yang menjadi ketua tim penelitian yang terbit di American Journal of Public Health tanggal 20 Desember 2016 lalu itu.
Penyebaran kekerasan tidak berhenti di teman langsung, tapi meluas sampai ke teman dari teman, sampai ke derajat keempat (teman dari teman dari teman dari teman langsung anak).
Secara statistik, remaja yang diteliti 48% lebih mungkin terlibat perkelahian serius, 183% lebih mungkin menganiaya orang, dan 140% lebih mungkin menyerang orang dengan sentaja ketika ada satu temannya terlibat dalam aksi yang sama. Menambahkan satu teman yang agresif ke jejaring pertemanannya bisa meningkatkan kemungkinan anak melakukan tindak penganiayaan pada orang lain sampai 82%, terutama di kalangan remaja putra.
“Kita sekarang punya bukti betapa relasi sosial berperan penting dalam penyebaran perilaku kekerasan,” kata Brad Bushman, profesor komunikasi dan psikologi OSU sebagai ko-peneliti. Menurutnya, hasil riset ini menguatkan temuan-temuan terdahulu bahwa karakter dan perilaku menular lewat jejaring pertemanan, mulai dari tingkat kebahagiaan, obesitas, sampai merokok.
Temuan riset ini makin menggarisbawahi pentingnya program anti-kekerasan. “Kalau kita bisa menghentikan kekerasan pada diri satu orang, itu akan menyebar ke jejaring pertemanannya. Jadi kita sebetulnya sedang mencegah kekerasan bukan hanya pada diri satu orang itu, tetapi berpotensi mencegah kekerasan pula pada semua orang yang melakukan kontak dengannya,” kata Bond
no replies