Jakarta, CM Indonesia – Musik bisa memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan karakter anak, khususnya pada usia dini. Hal itu disampaikan oleh maestro piano Ananda Sukarlan dalam presentasinya tentang pendidikan karakter berbasis musik di Jakarta, Senin (16/1).
“Musik mengasah sensitivitas serta mengaktifkan bagian otak yang tak aktif,” ujar penerima Penghargaan Kebudayaan Republik Indonesia 2015 ini. Selain meningkatkan kecerdasan anak, musik juga mengasah kepekaan terhadap suara dan lingkungan.
Dalam presentasinya, Ananda berbagi pengalaman mendidik karakter anak lewat Yayasan Musik Sastra Indonesia (YMSI) yang ia dirikan. Misi YMSI adalah memberi pendidikan musik kepada anak tak mampu dengan model yang mengkoneksikan antara musik dan sastra.
Sejak 2009, setiap tahun Ananda sukarela mengajari sekitar 50 anak bermain musik klasik, sebagai dasar dari semua jenis musik. Yang dia amati, musik bisa mengubah perilaku anak. “Kelihatan banget perbedaannya, energi mereka tersalurkan ke hal-hal positif,” kata pencipta Rapsodia Nusantara itu.
Jika bermain bersama dalam suatu orkes, anak-anak juga banyak belajar soal menghargai perbedaan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. “Begitu selesai latihan, nanti anak-anak akan terbiasa dengan perbedaan,” kata satu-satunya musisi Indonesia yang masuk ke dalam The International Who’s Who in Music.
Ananda berharap model pendidikan karakter berbasis musik yang bermanfaat tersebut dapat diterapkan oleh sekolah-sekolah di Tanah Air. Harapan tersebut direspons positif oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid. “Kami akan lihat kemungkinan untuk menerapkannya,” kata Hilmar.
Penulis: Ellen Kristi
no replies