Yang kelima dari daftar 10 teknik disiplin terburuk menurut psikoterapis James Windell adalah nagging. Sulit dicari padanannya, tapi menurut kamus, kata nag berarti “merusuhi dengan teguran, keluhan, atau desakan terus-menerus”.
Menurut Windell, di antara nagging adalah teknik disiplin yang paling tidak efektif dibandingkan semuanya. Biasanya nagging akan dilanjutkan dengan bentakan atau paksaan. Sayangnya, banyak ibu dan ayah yang justru “hobi” sekali mempraktikkan nagging ini.
Suatu pagi di tengah masa libur sekolah, ibu dari S memintanya membersihkan kamarnya. Sampai siang, S sama sekali belum mulai menyentuhnya. Ibunya pun mulai unjuk suara. “S, kamarmu sudah bersih belum?” tanya si ibu.
“Belum, Bu,” jawab S. “Sebentar lagi aku bersihkan.”
Lima belas menit kemudian Ibu meneriakkan pertanyaan yang sama dari dapur. “Kau sudah mulai bersihkan kamarmu? Kamarmu itu berantakan sekali dan Ibu tidak tahan melihatnya. Kau harus kerjakan itu hari ini!”
“Oke,” jawab S, walaupun dia kini sedang asyik tenggelam dalam permainan video game di ruang keluarga.
“S,” kata ibunya sekian menit kemudian. “Berapa kali lagi ibu harus memintamu untuk membersihkan kamarmu? Cepat lakukan sekarang!”
“Sekarang aku masih sibuk, Bu,” keluh S. “Lagi seru, nanggung kalau game-nya kutinggal sekarang. Nanti aku bereskan setelah aku selesai main ini.”
Sekian menit kemudian, ibunya mulai terdengar makin jengkel dan gusar. “Ibu tidak mau mengingatkanmu lagi, S. Pergi ke kamarmu!”
Satu jam kemudian, percakapan yang senada masih terus berlanjut antara S dan ibunya. Dan dia belum sedikit pun maju untuk membersihkan kamarnya dibanding pagi tadi. S berhasil melewati hari itu tanpa membersihkan kamarnya.
Keesokan paginya, ibu S meneruskan tema nagging-nya kemarin.
Ya, sila dikenali saja. Setiap saat ibu atau ayah mendapati dirinya berkata, “Berapa kali aku harus memberitahumu untuk …” berarti ia sedang menggunakan teknik nagging.
Mengapa orangtua berlaku seperti itu: mendesak, mengingatkan, mengomel berulang kali? Sering karena mereka bingung harus bersikap bagaimana agar anak-anak mengerjakan yang mereka perintahkan. Sering juga karena orangtua ragu-ragu atau tak percaya diri menerapkan teknik disiplin lain yang lebih efektif.
“Hampir semua buku tentang parenting yang Anda baca akan merekomendasikan sikap tegas dan konsistensi,” kata Windell. Orangtua yang tegas akan terhindar dari jebakan nagging tanpa akhir. (Bersambung)
Serial artikel 10 Teknik Disiplin Terburuk:
1. Kekerasan Fisik
2. Paksaan/Ancaman
3. Teriakan/Bentakan
4. Tuntutan Seketika
5. Nagging (Desakan)
6. Ceramah Moral
7. Reaksi Emosional Berlebihan
8. Mempermalukan
9. Memasang Perangkap
10. Membangkitkan Rasa Bersalah Berlebihan
no replies