KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • ORDER
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • ORDER
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
May 27, 2012  |  By Ellen K In Pengasuhan
Teknik Disiplin Terburuk #5
Terus mengomel tak membuat anak menurut. (Dok. Istimewa)
Terus mengomel tak membuat anak menurut. (Dok. Istimewa)
Post Views: 240

Yang kelima dari daftar 10 teknik disiplin terburuk menurut psikoterapis James Windell adalah nagging. Sulit dicari padanannya, tapi menurut kamus, kata nag berarti “merusuhi dengan teguran, keluhan, atau desakan terus-menerus”.

Menurut Windell, di antara nagging adalah teknik disiplin yang paling tidak efektif dibandingkan semuanya. Biasanya nagging akan dilanjutkan dengan bentakan atau paksaan. Sayangnya, banyak ibu dan ayah yang justru “hobi” sekali mempraktikkan nagging ini.

Suatu pagi di tengah masa libur sekolah, ibu dari S memintanya membersihkan kamarnya. Sampai siang, S sama sekali belum mulai menyentuhnya. Ibunya pun mulai unjuk suara. “S, kamarmu sudah bersih belum?” tanya si ibu.

“Belum, Bu,” jawab S. “Sebentar lagi aku bersihkan.”

Lima belas menit kemudian Ibu meneriakkan pertanyaan yang sama dari dapur. “Kau sudah mulai bersihkan kamarmu? Kamarmu itu berantakan sekali dan Ibu tidak tahan melihatnya. Kau harus kerjakan itu hari ini!”

“Oke,” jawab S, walaupun dia kini sedang asyik tenggelam dalam permainan video game di ruang keluarga.

“S,” kata ibunya sekian menit kemudian. “Berapa kali lagi ibu harus memintamu untuk membersihkan kamarmu? Cepat lakukan sekarang!”

“Sekarang aku masih sibuk, Bu,” keluh S. “Lagi seru, nanggung kalau game-nya kutinggal sekarang. Nanti aku bereskan setelah aku selesai main ini.”

Sekian menit kemudian, ibunya mulai terdengar makin jengkel dan gusar. “Ibu tidak mau mengingatkanmu lagi, S. Pergi ke kamarmu!”

Satu jam kemudian, percakapan yang senada masih terus berlanjut antara S dan ibunya. Dan dia belum sedikit pun maju untuk membersihkan kamarnya dibanding pagi tadi. S berhasil melewati hari itu tanpa membersihkan kamarnya.

Keesokan paginya, ibu S meneruskan tema nagging-nya kemarin.

Ya, sila dikenali saja. Setiap saat ibu atau ayah mendapati dirinya berkata, “Berapa kali aku harus memberitahumu untuk …” berarti ia sedang menggunakan teknik nagging.

Mengapa orangtua berlaku seperti itu: mendesak, mengingatkan, mengomel berulang kali? Sering karena mereka bingung harus bersikap bagaimana agar anak-anak mengerjakan yang mereka perintahkan. Sering juga karena orangtua ragu-ragu atau tak percaya diri menerapkan teknik disiplin lain yang lebih efektif.

“Hampir semua buku tentang parenting yang Anda baca akan merekomendasikan sikap tegas dan konsistensi,” kata Windell. Orangtua yang tegas akan terhindar dari jebakan nagging tanpa akhir. (Bersambung)

 

Serial artikel 10 Teknik Disiplin Terburuk:
1.  Kekerasan Fisik
2.  Paksaan/Ancaman
3.  Teriakan/Bentakan
4.  Tuntutan Seketika
5.  Nagging (Desakan)
6.  Ceramah Moral
7.  Reaksi Emosional Berlebihan
8.  Mempermalukan
9.  Memasang Perangkap
10. Membangkitkan Rasa Bersalah Berlebihan

Facebook Comments

Article by Ellen K

Ellen Kristi. Ibu tiga anak homeschooler, praktisi metode CM dan penulis buku "Cinta Yang Berpikir", berdomisili di Semarang. Dapat dihubungi lewat ellenkristi@gmail.com

Previous StoryTeknik Disiplin Terburuk #4
Next StoryTeknik Disiplin Terburuk #6

Related Articles

  • ular naga_736_420
    Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan?
    View Details
  • tumbang anak_736_420
    Menguatkan Fondasi Proses Belajar Anak Sejak Usia Dini
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #9 May 23, 2022
  • Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #2 April 4, 2022
  • Podcast #53: Belajar Sejarah yang Hidup dalam Metode CM March 27, 2022
  • Podcast #52: “Liberal Education for All”, Merdeka Belajar ala CM March 6, 2022
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #8 February 26, 2022
  • Podcast #51: Memilih Sumber Belajar Metode CM February 6, 2022
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10 January 12, 2022
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid November 10, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO November 9, 2021
  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO November 8, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #9 23 views | 0 comments | by admin | posted on May 23, 2022
  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 12 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO 12 views | 0 comments | by admin | posted on November 9, 2021
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid 8 views | 0 comments | by admin | posted on November 10, 2021
  • Profil Charlotte Mason 6 views | 0 comments | by admin | posted on November 22, 2017

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Endang sri wahyuni on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ain on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ica on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • BundaZiyan on Heidi Menjawab Pertanyaan Azka tentang Tuhan

Visitors

Today: 535

Yesterday: 1018

This Week: 9761

This Month: 57818

Total: 499370

Currently Online: 445

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.