KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
May 13, 2012  |  By Ellen K In Pengasuhan
Teknik Disiplin Terburuk #2
Saat anak membangkang, kita tergoda memaksa dan mengancam. (Dok. Istimewa)
Saat anak membangkang, kita tergoda memaksa dan mengancam. (Dok. Istimewa)
Post Views: 183

Setelah kekerasan fisik, psikoterapis James Windell dalam bukunya Discipline: A Sourcebook 50 Failsafe Techniques for Parents menyebutkan paksaan (coercion) sebagai teknik disiplin terburuk kedua dalam daftar 10 Teknik Disiplin Terburuk.

Teknik ini mirip dengan kekerasan fisik, karena melibatkan tindakan fisik secara langsung maupun tak langsung. Apabila anak tidak mau bekerjasama, orangtua seringkali merasa tidak punya cara lain untuk membuat mereka menurut selain dengan kekerasan dan ancaman. Berikut ini contoh bagaimana seorang bapak menggunaan paksaan sebagai cara memperoleh ketaatan.

Bapak C sedang berada di ruang tungu dokter karena anaknya, N, harus memperoleh suntikan anti alergi dua bulanan. Sementara mereka menunggu, N mulai asyik bermain halma dengan anak lain. Ketika perawat memanggil nama N, dia berpura-pura tidak dengar dan terus bermain.

“Cepat masuk, N!” tuntut Bapak C.

“Tidak mau!” jawab N, masih duduk di lantai untuk menggerakkan bidak halmanya.

“Bapak bilang, masuk!” tuntut sang ayah, nada keras muncul dalam suaranya. “Namamu sudah dipanggil, dan kamu harus masuk!”

N bergeming. Dia tahu ayahnya akan datang dan menariknya, maka dia berpegangan erat ke sebuah kursi. Betul, Bapak C menyambar kaos N dan mulai menyeretnya.

“Lepaskan kursi itu!” bentak Bapak C sementara berusaha melepaskan pegangan N dari kursi.  Tarik menarik ini berlangsung ulet,

Bapak C kini mengancam N. “Masuk sekarang, atau kau akan dapat masalah besar nanti di rumah!”

N menyadari bahwa ancaman ayahnya bukan sekedar sesumbar, akhirnya menyerah. “Aku benci ayah!” katanya sambil cemberut dan berjalan menghentak-hentakkan kaki ke ruang periksa dokter.

Windell juga melihat kesamaan respons anak terhadap paksaan dan kekerasan fisik. Anak-anak menjadi marah pada ayah atau ibunya dan menjauhkan diri dari orangtua mereka. Para orangtua yang sering memakai paksaan seperti ini sebagai teknik disiplin banyak mengeluhkan sikap anak-anak mereka yang suka berbohong atau tidak berterus terang, melakukan berbagai hal diam-diam tanpa sepengetahuan mereka. Sikap-sikap itu sebenarnya dampak wajar ketika anak menghindari konflik dengan sikap keras orangtua. (Bersambung)

Serial artikel 10 Teknik Disiplin Terburuk:
1.  Kekerasan Fisik
2.  Paksaan/Ancaman
3.  Teriakan/Bentakan
4.  Tuntutan Seketika
5.  Nagging (Desakan)
6.  Ceramah Moral
7.  Reaksi Emosional Berlebihan
8.  Mempermalukan
9.  Memasang Perangkap
10. Membangkitkan Rasa Bersalah Berlebihan

Facebook Comments

Article by Ellen K

Ellen Kristi. Ibu tiga anak homeschooler, praktisi metode CM dan penulis buku "Cinta Yang Berpikir", berdomisili di Semarang. Dapat dihubungi lewat ellenkristi@gmail.com

Previous StoryTeknik Disiplin Terburuk #1
Next StoryTeknik Disiplin Terburuk #3

Related Articles

  • ular naga_736_420
    Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan?
    View Details
  • tumbang anak_736_420
    Menguatkan Fondasi Proses Belajar Anak Sejak Usia Dini
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #15 September 25, 2023
  • DIBUKA: Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #6 August 28, 2023
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #13 July 25, 2023
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi Ayah” Angkatan #3 June 26, 2023
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #5 June 16, 2023
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #8 June 16, 2023
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #7 May 22, 2023
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #4 May 21, 2023
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #14 May 15, 2023
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #6 April 7, 2023

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO 45 views | 0 comments | by admin | posted on November 8, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO 42 views | 0 comments | by admin | posted on November 9, 2021
  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 37 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid 21 views | 0 comments | by admin | posted on November 10, 2021
  • Profil Charlotte Mason 20 views | 0 comments | by admin | posted on November 22, 2017

KOMENTAR TERKINI

  • Natalia siahaya on DIBUKA: Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #5
  • Ellen K on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5
  • Wijayanti on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5
  • Indrawati Widjanarko on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #13
  • Wijayanti on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #4
  • Maria Apriliyani on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #3

Visitors

Today: 411

Yesterday: 396

This Week: 8988

This Month: 51961

Total: 702335

Currently Online: 86

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.