Surabaya, CM Indonesia – Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya, mengkampanyekan pentingnya budaya baca sebagai sumber kreativitas dan pengembangan pribadi unggul anak-anak dalam acara Awarding Surabaya Akseliterasi 2016 di halaman Taman Surya, Minggu (18/12).
“Saya kalau tidak rajin membaca sejak kecil, tentu sulit untuk bisa memiliki kreativitas,” ujar perempuan yang tahun 2015 dinobatkan sebagai walikota terbaik ketiga sedunia versi World City Mayors Foundation ini.
“Dengan budaya membaca, kita akan jadi bangsa kreatif karena terbiasa mengimajinasikan dan memprediksi yang kita baca,” tambah ibu dua anak yang sampai sekarang hobi membeli dan membaca buku. Menurutnya, membaca sangat berbeda dengan melihat tampilan audio visual, yang sudah terlihat nyata. Saat membaca, anak harus membayangkan sendiri bahan bacaannya, seperti apa tokohnya, wataknya, setting, dan imaji lainnya.
Risma menekankan agar masyarakat jangan meremehkan manfaat membaca.”Membaca akan membuat warga menjadi tangguh dan pantang menyerah.” Dia menyebut buku ibarat jendela dunia. Dari banyak membaca, wawasan bertambah. Ide-ide dari buku itu akan dibawa sampai dewasa.
“Ini penting sebab sumber daya manusia kita harus dibangun agar survive dalam persaingan global,” tegasnya. Kreativitas dan wawasan luas ini bakal bermanfaat jika anak kelak menjadi pemimpin untuk memajukan kota atau daerahnya.
Penggagas Gerakan Literasi Sekolah, Satria Dharma, menyebut Risma sebagai satu-satunya kepala daerah yang benar-benar serius menjadikan warganya gemar membaca. “Sementara kota lain belum paham pentingnya budaya baca, Surabaya konsisten menjadi Kota Literasi,” katanya.
Saat ini di Kota Pahlawan sudah ada lebih dari 1.000 perpustakaan atau taman bacaan di Surabaya yang tersebar di kampung-kampung, sekolah, taman kota, pondok pesantren ataupun mobil keliling. Program Surabaya Akseliterasi juga merupakan upaya untuk melibatkan masyarakat dalam penggalakan budaya baca.
Kepala Badan Kearsipan dan Perpustakaan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih menjelaskan, program Surabaya Akseliterasi meliputi lomba kampung literasi, lomba orang tua peduli pendidikan anak, lomba pustakawan berprestasi dan fasilitator literasi. (EK/berbagai sumber)
no replies