KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
December 16, 2016  |  By Lyly F In Praktik CM
Nature Study: Sesederhana Kembali ke Alam
Sumber belajar utama ada di alam itu sendiri. (Dok. LF)
Sumber belajar utama ada di alam itu sendiri. (Dok. LF)
Post Views: 632

Saat berbagi cerita tentang nature study keluarga kami melalui Instagram*, ada saja teman yang tertarik dan bertanya bagaimana melakukannya. Namun, alih-alih menjelaskan cara-cara praktis (how to), saya sampaikan supaya mereka terlebih dahulu memahami prinsip-prinsipnya.

Menurut saya, ada dua kelemahan pertanyaan how to. Pertama, tips dan trik itu kondisional, belum tentu kondisi keluarga saya sama dengan kondisi keluarga si penanya. Kedua, jawabannya bisa saja ditemukan sendiri jika kita sudah memahami prinsip-prinsip landasannya. Yang penting justru mencari tahu what and why – apa dan mengapa sesuatu dinilai penting untuk dilakukan.

Jadi, apa itu nature study dan mengapa penting melakukannya?

NATURE STUDY adalah proses mengamati yang kita lihat, dan menarik simpulan secara memadai dari pengamatan itu. Tujuannya untuk mendidik anak tentang lingkungannya, dengan tujuan hidupnya lebih bermakna dan kaya. Nature studybukan ilmu pengetahuan alam seperti botani, entomologi, geologi, dsb. Maksudnya, nature study langsung berusaha memahami yang ada dalam jangkauan, tanpa pertama-tama merujuk pada sistem ordo atau relasi objek-objek itu. Nature studytak mengurusi definisi atau penjelasan formal dari buku teks., sepenuhnya alami, melatih mata dan pikiran untuk melihat dan memahami hal-hal umum dalam kehidupan. Hasil langsungnya bukanlah tumpukan pengetahuan ilmiah, tapi terbentuknya simpati yang hangat pada segala sesuatu apa adanya. (What is Nature Study, 1904, Liberty Hyde Bailey)

Banyak homeschooler, termasuk saya, baru mengenal istilah nature study dari khasanah metode Charlotte Mason (CM). Namun, setelah saya telusuri di internet, ternyata nature study adalah sebutan untuk gerakan edukasi di awal abad ke-20. Pelopornya kaum naturalis Amerika yang dipimpin oleh Anna Bostford Comstock. (CM sendiri merekomendasikan tulisan Comstock sebagai panduan mempelajari alam.)

Study nature, not books. Itulah semboyan yang digaungkan pegiat nature study. Gerakan ini berupaya menggeser paradigma pembelajaran ilmu alam di sekolah-sekolah, untuk menjembatani antara riset ilmiah tentang alam dengan pengalaman spiritual dan personal. Pegiatnya menganjurkan interaksi secara langsung dengan alam yang kerap – bukan hanya menekuri buku-buku teks ilmiah. Pembelajaran yang langsung bersentuhan dengan objek nyata di alam lebih ditekankan.

Dari lingkup institusi pendidikan, nature study lalu juga ngetren di kalangan masyarakat umum. Sambil menenteng buku catatan dan stoplesnya, banyak warga didapati pergi mengembara ke hutan-hutan, padang rumput, pegunungan, untuk memperoleh penghayatan tentang flora dan fauna setempat dan juga untuk sejenak melarikan diri dari kejenuhan akibat semakin tingginya industrialisasi di dunia – termasuk di Amerika.

Membaca sejarah ini, jadi terbayang di kepala saya kegiatan ilmuwan-ilmuwan masa lampau. Mereka membuat manuskrip-manuskrip tentang alam melalui pengamatan langsung dan tentu saja berdasarkan kecintaannya yang mendalam terhadap alam.

Jangan bayangkan para ilmuwan terdahulu ini punya buku panduan (field guide) yang lengkap. Mereka pastilah meramu sendiri rangkaian catatan penelitian lapangan dan pengalaman langsung mengenai objek dan kejadian tertentu di alam. Secara intens dan konsisten, mereka dokumentasikan catatan dengan rapi dan teliti, sehingga bisa dinikmati dan dipelajari kembali oleh generasi sekarang.

Inilah semangatnya. Saya jadi tersadar bahwa tak perlulah menyerah dengan ketiadaan ataupun kurangnya field guide dalam melakukan nature study tentang alam Indonesia. Bukan field guide tidak penting, tetapi perannya tidak genting. Sumber belajar utamanya ada di alam itu sendiri.

Mari bayangkan. Bagaimana mungkin seorang anak akan meneliti tanpa pernah pergi ke alam dan mengamatinya, walaupun anak mempunyai seabrek field guide? Bagaimana mungkin dia mencintai alam, tanpa terbiasa bersinggungan dengannya? Bagaimana anak mengenal alam tanpa menyadari keberadaannya?

Hal ini sejalan dengan pemikiran CM. Menurutnya, satu-satunya cara melakukannature study adalah dengan pergi ke alam, bertatap muka, berinteraksi langsung, dan menjalin hubungan intim dengan alam. Sampai di sini, gagasan besarnya terlihat lebih jelas. Nature study itu, sederhananya, adalah ajakan kembali ke alam – first hand – berguru langsung pada ciptaan Tuhan. (Bersambung)

* akun IG @lylyfreshty

Facebook Comments

Article by Lyly F

Lyly Freshty. Ibu tiga anak homeschooler, praktisi metode CM yang berdomisili di Surabaya. Dapat dihubungi lewat ly@freshty.com

Previous StoryShort Lessons: Belajar Singkat, Banyak Manfaat
Next StoryPraktisi Homeschooling, Ayo Bergerak!

Related Articles

  • Rayya
    Nature Study yang Menumbuhkan Spiritualitas Anak (dan Kita)
    View Details
  • Keluarga Alexa
    Langkah Kami Memilih Homeschooling dan Memulai Sesi Akademis CM
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • DIBUKA: Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #5 March 15, 2023
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5 February 12, 2023
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #13 January 25, 2023
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #4 January 24, 2023
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #1 & #2 December 9, 2022
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #3 December 9, 2022
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #11 December 5, 2022
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #2 November 20, 2022
  • DIBUKA: Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #4 November 20, 2022
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #1 October 22, 2022

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • DIBUKA: Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #5 196 views | 0 comments | by admin | posted on March 15, 2023
  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO 39 views | 0 comments | by admin | posted on November 8, 2021
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid 38 views | 0 comments | by admin | posted on November 10, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO 32 views | 0 comments | by admin | posted on November 9, 2021
  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 27 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017

KOMENTAR TERKINI

  • Wijayanti on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5
  • Indrawati Widjanarko on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #13
  • Wijayanti on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #4
  • Maria Apriliyani on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #3
  • Christine on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #2
  • Lailatun Nuriyah on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #2

Visitors

Today: 264

Yesterday: 302

This Week: 11945

This Month: 50003

Total: 607028

Currently Online: 45

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.