KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • DESKRIPSI CYB
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
January 10, 2017  |  By admin In Berita
Mendikbud Optimis UNBK Minimalisir Kecurangan, Sekolah Tak Yakin
Post Views: 108
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Antara

Jakarta, CM Indonesia – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy merasa optimis sistem ujian berbasis komputer bisa mengurangi perilaku curang dalam Ujian Nasional, asalkan sekolah-sekolah juga tidak membiarkan kecurangan terjadi, misalnya demi mengejar tingkat kelulusan yang tinggi.

“Sekolah jangan membangun paradigma curang,” kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (6/1). Menurut Mendikbud, proses kecurangan tidak dilakukan hanya oleh perorangan. “Banyak pihak yang terlibat dalam proses kecurangan tersebut.”

Untuk memperkecil kecurangan itulah diterapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), selain untuk efisiensi. Target Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di tahun ini 80 persen UN dilaksanakan berbasis komputer, hanya 20 persen saja yang masih berbasis kertas dan pensil. “Di wilayah pedalaman, UN masih menggunakan kertas dan pensil karena keterbatasan infrasruktur,” jelas Muhadjir.

Dari data yang terkumpul di Kemdikbud, hingga saat ini baru ada 12.023 sekolah yang siap untuk UNBK dari total 97.645 sekolah. Mengatasi masalah ini, Muhadjir berjanji, Kemdikbud akan melakukan pengadaan sekitar 40.000 unit komputer pada akhir Januari. Solusi lainnya adalah antar sekolah saling meminjam sarana dan prasarana.

Potensi Kebocoran Soal Tetap Besar

Tentang bisakah UNBK mengatasi perilaku curang, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Lisyarti menduga efeknya tidak akan besar. “Mungkin bisa diminimalisir sedikit, tapi peluang kebocoran soal tetap besar,” kata Retno saat dihubungi lewat telpon, Selasa (10/1).

Kemungkinan bocornya soal muncul karena pelaksanaan UNBK tidak serentak, tapi terbagi menjadi sekitar tiga rombongan per hari. “Rombongan pertama bisa bocorkan sebagian soal ke rombongan kedua, rombongan kedua bocorkan ke rombongan ketiga,” jelas pegiat pendidikan yang konsisten menyuarakan moratorium UN ini.

Sementara itu, dari India, matematikawan dan pemerhati pendidikan Iwan Pranoto menganggap UNBK bukan solusi yang mendasar untuk masalah kecurangan. “Permasalahan utama UN itu adalah soal yang tidak andal. Anak paham tak pasti bisa menjawab dengan benar, sedang anak yang tak paham berpeluang menjawab benar.”

Negeri dan Swasta Sama Keteteran

Dihubungi secara terpisah, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta merasa kesulitan menyiapkan UNBK. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana SMKN 10 Bima Eka Ilham mempertanyakan rencana bantuan dari Pusat untuk pengadaan komputer. “Katanya ada bantuan dari Pusat, tapi toh kami sendiri yang mengusahakan dari dana sekolah,” kata Eka.

Kesulitan khususnya dirasakan oleh sekolah-sekolah yang “miskin”, padahal mulai pengadaan komputer sampai penataan ruang bisa menelan dana puluhan juta. Menurut Eka, dari 16 SMK di Bima, hanya sekitar tiga SMK saja yang relatif sudah siap UNBK. Ketiganya adalah sekolah yang sudah mapan secara finansial dan memiliki unit produksi penopang.

Keluhan datang bahkan dari sekolah di kota besar. “Kami tak punya dana untuk membeli komputer, jadi terpaksa laptop siswa dikumpulkan di sekolah untuk di-install,” papar Euis Nurjanah, guru salah satu SMK swasta di Jakarta.

Penulis: Ellen Kristi (berbagai sumber)

Facebook Comments

Article by admin

Admin CMid dapat dihubungi di 081-22-88-33-904.

Previous StoryPresiden: Generasi Muda Berkualitas Dimulai dari Gizi yang Baik
Next StoryMenhub Geram Taruna STIP Tewas Dipukuli Senior

Related Articles

  • capture-20221209-195803
    DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #9
    View Details
  • Yuk, kenalan dengan Charlotte Mason!
    DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #12
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #9 October 8, 2024
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #12 October 4, 2024
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #8 September 13, 2024
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #11 September 1, 2024
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #7 August 26, 2024
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #10 August 2, 2024
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #6 July 18, 2024
  • DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #9 July 2, 2024
  • Surat Terbuka CMid tentang Kebijakan “Sastra Masuk Kurikulum” June 3, 2024
  • DIBUKA: Kelas Cinta yang Berpikir Angkatan #5 June 16, 2023

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • Mengapa Orangtua dan Guru Belum Berhasil Mendewasakan Karakter Anak? 77 views | 0 comments | by Ellen K | posted on January 15, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO 35 views | 0 comments | by admin | posted on November 9, 2021
  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO 33 views | 0 comments | by admin | posted on November 8, 2021
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid 19 views | 0 comments | by admin | posted on November 10, 2021
  • 20 Butir Filosofi CM 19 views | 0 comments | by admin | posted on November 22, 2017

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #11
  • sari kartika on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #11
  • Ellen K on Mengapa Siswa Belajar Demi Nilai Bagus, Bukan Mencari Ilmu?
  • Arizul Suwar on Mengapa Siswa Belajar Demi Nilai Bagus, Bukan Mencari Ilmu?
  • Ellen K on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5
  • Wijayanti on DIBUKA: Sosialisasi CM dan CMid Angkatan #5

Visitors

Today: 662

Yesterday: 691

This Week: 25641

This Month: 102223

Total: 947595

Currently Online: 111

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.