KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
January 10, 2017  |  By admin In Berita
Mendikbud Optimis UNBK Minimalisir Kecurangan, Sekolah Tak Yakin
Post Views: 75
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Antara

Jakarta, CM Indonesia – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy merasa optimis sistem ujian berbasis komputer bisa mengurangi perilaku curang dalam Ujian Nasional, asalkan sekolah-sekolah juga tidak membiarkan kecurangan terjadi, misalnya demi mengejar tingkat kelulusan yang tinggi.

“Sekolah jangan membangun paradigma curang,” kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (6/1). Menurut Mendikbud, proses kecurangan tidak dilakukan hanya oleh perorangan. “Banyak pihak yang terlibat dalam proses kecurangan tersebut.”

Untuk memperkecil kecurangan itulah diterapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), selain untuk efisiensi. Target Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di tahun ini 80 persen UN dilaksanakan berbasis komputer, hanya 20 persen saja yang masih berbasis kertas dan pensil. “Di wilayah pedalaman, UN masih menggunakan kertas dan pensil karena keterbatasan infrasruktur,” jelas Muhadjir.

Dari data yang terkumpul di Kemdikbud, hingga saat ini baru ada 12.023 sekolah yang siap untuk UNBK dari total 97.645 sekolah. Mengatasi masalah ini, Muhadjir berjanji, Kemdikbud akan melakukan pengadaan sekitar 40.000 unit komputer pada akhir Januari. Solusi lainnya adalah antar sekolah saling meminjam sarana dan prasarana.

Potensi Kebocoran Soal Tetap Besar

Tentang bisakah UNBK mengatasi perilaku curang, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Lisyarti menduga efeknya tidak akan besar. “Mungkin bisa diminimalisir sedikit, tapi peluang kebocoran soal tetap besar,” kata Retno saat dihubungi lewat telpon, Selasa (10/1).

Kemungkinan bocornya soal muncul karena pelaksanaan UNBK tidak serentak, tapi terbagi menjadi sekitar tiga rombongan per hari. “Rombongan pertama bisa bocorkan sebagian soal ke rombongan kedua, rombongan kedua bocorkan ke rombongan ketiga,” jelas pegiat pendidikan yang konsisten menyuarakan moratorium UN ini.

Sementara itu, dari India, matematikawan dan pemerhati pendidikan Iwan Pranoto menganggap UNBK bukan solusi yang mendasar untuk masalah kecurangan. “Permasalahan utama UN itu adalah soal yang tidak andal. Anak paham tak pasti bisa menjawab dengan benar, sedang anak yang tak paham berpeluang menjawab benar.”

Negeri dan Swasta Sama Keteteran

Dihubungi secara terpisah, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta merasa kesulitan menyiapkan UNBK. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana SMKN 10 Bima Eka Ilham mempertanyakan rencana bantuan dari Pusat untuk pengadaan komputer. “Katanya ada bantuan dari Pusat, tapi toh kami sendiri yang mengusahakan dari dana sekolah,” kata Eka.

Kesulitan khususnya dirasakan oleh sekolah-sekolah yang “miskin”, padahal mulai pengadaan komputer sampai penataan ruang bisa menelan dana puluhan juta. Menurut Eka, dari 16 SMK di Bima, hanya sekitar tiga SMK saja yang relatif sudah siap UNBK. Ketiganya adalah sekolah yang sudah mapan secara finansial dan memiliki unit produksi penopang.

Keluhan datang bahkan dari sekolah di kota besar. “Kami tak punya dana untuk membeli komputer, jadi terpaksa laptop siswa dikumpulkan di sekolah untuk di-install,” papar Euis Nurjanah, guru salah satu SMK swasta di Jakarta.

Penulis: Ellen Kristi (berbagai sumber)

Facebook Comments

Article by admin

Previous StoryPresiden: Generasi Muda Berkualitas Dimulai dari Gizi yang Baik
Next StoryMenhub Geram Taruna STIP Tewas Dipukuli Senior

Related Articles

  • epictetus quote
    DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4
    View Details
  • training online
    DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi February 28, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 February 18, 2021
  • Podcast #35: Belajar Sastra ala Metode CM February 14, 2021
  • Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah February 11, 2021
  • Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan? February 9, 2021
  • Podcast #34: Tetap Kalem Saat Anak Emosional February 6, 2021
  • Refleksi Seorang Guru tentang Kesalahan Umum Orangtua dan Guru February 5, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 February 3, 2021
  • Yang Harus Dibenahi dalam Pendidikan Sains Kita February 2, 2021
  • Podcast #33: Proses Belajar Menulis Kreatif ala Metode CM January 30, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 163 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi 136 views | 0 comments | by admin | posted on February 28, 2021
  • Mengapa Anak Tantrum dan Cara Terbaik Menghadapinya 109 views | 0 comments | by Ellen K | posted on August 1, 2012
  • Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 53 views | 0 comments | by admin | posted on February 12, 2019
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 51 views | 0 comments | by admin | posted on February 3, 2021

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Sizi on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Normalita h on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ardiba on Pendidikan ala CM untuk Keluarga Muslim
  • Ellen K on Membantu Anak Menemukan Tujuan Hidupnya

Visitors

Today: 66

Yesterday: 651

This Week: 1419

This Month: 9824

Total: 243108

Currently Online: 106

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.