KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • ORDER
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
  • CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • CMid
    • Tentang CMid
    • Keanggotaan CMid
  • KOLOM
  • PODCAST
  • BAHAN BELAJAR
    • PRINTABLES
      • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • CYB
    • ORDER
    • RESELLER & DROPSHIPPER
  • ARTIKEL
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • BERITA
January 4, 2017  |  By admin In Berita
Kemdikbud Niatkan Didik Karakter Anak Lewat Sastra
Post Views: 78
Hilmar Farid

Jakarta, CM Indonesia – Pembentukan karakter anak melalui sastra dipandang efektif, sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menentukan karya sastra apa saja yang dianggap tepat untuk jadi bahan bacaan siswa di setiap jenjang pendidikan.

“Sastra membantu program penanaman pendidikan karakter [anak-anak], mulai tahun ini kami akan coba melakukan hal itu,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid dalam acara peresmian kantor baru Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Rabu (4/1) kemarin di Jakarta.

Menurut Hilmar, karya sastra yang tepat untuk anak usia SD sampai SMP adalah cerita rakyat, fabel, maupun dongeng. Catatannya, pilihan cerita mesti relevan dengan konteks daerah masing-masing. “Misalnya cerita rakyat di Makasar, belum tentu cocok jika diajarkan di Jawa,” ujar lelaki yang pernah menerjemahkan buku cerita anak karya Enid Blyton dan Astrid Lindgren tersebut.

Di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, siswa akan mendapat materi karya sastra yang lebih berbobot. Hilmar berharap anak usia SMA membaca kanon sastra, yakni sastra yang dianggap penting dan yang seharusnya ada dalam sejarah kesusastraan suatu bangsa.

Selanjutnya, dalam penyusunan kanon sastra, Hilmar akan merangkul HISKI untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi karya sastra yang ada. “Pengkategorian ini kami harap bisa jadi pegangan bagi para guru dalam mengajarkan sastra di sekolah,” tambah peraih gelar doktor di bidang kajian budaya dari National University of Singapore ini.

Ketua Umum HISKI, Profesor Suwardi Endraswara, menyambut baik rencana Kemdikbud tersebut. “Sastra sangat cocok dijadikan salah satu cara mendidik karakter karena prinsip sastra itu mendewasakan manusia,” katanya. “Tujuan sastra juga untuk mengubah tingkah laku manusia menjadi lebih berbudaya, humanis, serta sadar diri.” (AM/EK)

Facebook Comments

Article by admin

Admin CMid dapat dihubungi di 081-22-88-33-904.

Previous StoryPatriotisme dari Rumahmu
Next StoryPresiden: Generasi Muda Berkualitas Dimulai dari Gizi yang Baik

Related Articles

  • epictetus quote
    DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #9
    View Details
  • attention_cm_quote
    Pelatihan "Habit of Attention" Angkatan #2
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #9 May 23, 2022
  • Pelatihan “Habit of Attention” Angkatan #2 April 4, 2022
  • Podcast #53: Belajar Sejarah yang Hidup dalam Metode CM March 27, 2022
  • Podcast #52: “Liberal Education for All”, Merdeka Belajar ala CM March 6, 2022
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #8 February 26, 2022
  • Podcast #51: Memilih Sumber Belajar Metode CM February 6, 2022
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10 January 12, 2022
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid November 10, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO November 9, 2021
  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO November 8, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #9 60 views | 0 comments | by admin | posted on May 23, 2022
  • Pengantar Rekomendasi “Living Books” Tim Kurikulum CMid 20 views | 0 comments | by admin | posted on November 10, 2021
  • Rekomendasi Buku Terjemahan AO 18 views | 0 comments | by admin | posted on November 9, 2021
  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 16 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Rekomendasi Buku Lokal dan Terjemahan Selain AO 11 views | 0 comments | by admin | posted on November 8, 2021

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Endang sri wahyuni on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ain on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • Ica on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #10
  • BundaZiyan on Heidi Menjawab Pertanyaan Azka tentang Tuhan

Visitors

Today: 997

Yesterday: 1018

This Week: 10223

This Month: 58280

Total: 499832

Currently Online: 245

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.