Tanya:
Keluarga kami harus pindah ke kota lain. Saya berpikir untuk homeschooling, tapi apa saya bisa? Harus mulai dari mana? Saya galau.
Jawab:
Tak ada langkah yang lebih penting dari memantapkan hati untuk mengambil satu keputusan. Keputusan yang terbaik adalah keputusan yang benar. Keputusan yang terbaik kedua adalah keputusan yang keliru. Dan keputusan terburuk adalah terus menunda mengambil keputusan.
Homeschooling itu seperti menjalani dimensi hidup lainnya, yang juga selalu saja ada tantangan dan cobaan. Apakah Anda merasa bisa menjalani hidup? Bisa saja, asal mau fleksibel, mengalir, terus belajar dari setiap masalah, tantangan, dan cobaan – sambil di sisi lain mensyukuri berkat, jalan keluar, dan kemudahan yang diperoleh sewaktu-waktu. HS juga seperti itu. Kadang ada konflik, masalah, tantangan, dan pergulatan. Tapi tak sedikit pula berkat, jalan keluar, kemudahan, dan kegembiraan. Tidak kurang, tidak lebih.
Entah hidup, entah HS: yang penting adalah merasa apa yang akan kita jalani ini cukup berharga sehingga kita mau menanggung kesulitan apa pun yang muncul darinya. Musti ada visi yang ingin kita wujudkan dan ada iman yang cukup kuat pada visi itu sehingga kita tak putus asa untuk memperjuangkannya terwujud – itulah bahan bakar utama untuk agar perjalanan ini tuntas sampai akhirnya.
Berikut ini saya sertakan kutipan dari perempuan mengagumkan bernama Helen Keller, yang mungkin Anda sudah pernah dengar reputasinya:
Security is mostly a superstition. It does not exist in nature, nor do the children of men as a whole experience it. Avoiding danger is no safer in the long run than outright exposure. Life is either a daring adventure, or nothing. To keep our focus toward change and behave like free spirits in the presence of fate is strength undefeatable.
[Terjemahan bebas saya: Situasi serba aman hanyalah mitos. Itu tak pernah ada di dunia nyata, dan anak-anak manusia tak pernah betul-betul mengalaminya. Menghindari bahaya bukan berarti lebih aman, dalam jangka panjang, dibanding menghadapinya langsung. Hidup itu pilihan: entah petualangan yang gagah berani, atau tanpa makna. Senantiasa fokus dalam menyambut perubahan dan berlaku bak ruh-ruh merdeka di hadapan nasib adalah sumber kekuatan yang tak akan habis.]
Kalau niatnya sudah mantap, teknis bisa disempurnakan sambil jalan. Mulai dari mana? Tiru saja praktek HS keluarga mana pun yang Mbak sukai. Plek-keteplek pada awalnya pun tak apa. Kalau ada benturan di tengah jalan, tinggal diotak-atik dan pasti nanti akan ada penyesuaian, sebab tiap keluarga dan tiap anak itu unik … sampai akhirnya Mbak menemukan gaya HS yang paling pas untuk sikon anak dan keluarga Mbak.
Semoga membantu,
Ellen Krist
no replies