
Bantul, CM Indonesia – Komunitas Charlotte Mason Indonesia, diwakili oleh Ellen Kristi, berpartisipasi sebagai peserta Pertemuan Nasional Pendidikan Alternatif di Sanggar Anak Alam (Salam), Bantul, DIY pada tanggal 21-23 Oktober 2016 lalu.
Pertemuan Nasional ini diinisiasi oleh Jaringan Pendidikan Alternatif, yang terdiri dari Sanggar Anak Akar, Sekolah Tanpa Batas (STB), Yayasan Setara, Sanggar Anak Merdeka Indonesia (SAMIN), Rumah Inspirasi, Peduli Musik Anak (PMA), Eurodio School of Art (ESoA), Hand on Poor and Education (HOPE), Yayasan Festival Film Pelajar Jogjakarta (YFFPJ), Sanggar Anak Alam (SALAM), Suara Anak, dan Radio Buku.
Selain KCMI, ada 52 lembaga atau komunitas pendidikan alternatif lain yang hadir dalam acara tersebut. Mereka datang dari 31 kota di Jawa dan luar Jawa. Susilo Adinegoro, ketua panitia, menyambut para peserta dan mengingatkan pentingnya para pegiat pendidikan alternatif berkonsolidasi demi menciptakan atmosfer pendidikan yang memerdekakan. “Apakah kita sendiri sebagai pendidik telah merdeka? Apakah pendidikan kita sudah betul-betul mendidik?” tanyanya.
Acara yang serangkai dengan Seminar Nasional Pendidikan Kritis dan Kongres Anak Merdeka ini menjadi ajang silaturahmi antar pegiat pendidikan alternatif. Dalam sidang-sidang komisinya, dirumuskan rekomendasi dan rencana aksi tindak lanjut baik untuk kelanjutan jaringan pendidikan alternatif, maupun rekomendasi untuk pemerintah.
Pada hari terakhir, rumusan rekomendasi yang dihasilkan oleh sidang komisi diterima oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Ir. Harris Iskandar, PhD yang sekaligus menutup rangkaian acara Pernas. (EK)
no replies