Jakarta, CM Indonesia – Meskipun masih ada pro kontra, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap meneruskan tahap moratorium Ujian Nasional (UN). Demikian disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat beraudiensi dengan Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI), Selasa (13/12).
“Kami sudah menyiapkan pengganti UN, bahkan sudah ada pelatihan guru untuk membuat penilaian otentik, termasuk membuat soal yang berkualitas,” terang Muhadjir seperti dikutip oleh Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta. Menurut Muhadjir, sekalipun moratorium UN tidak disetujui nantinya, pelatihan tersebut tetap akan ada manfaatnya untuk para guru.
Selanjutnya, Mendikbud menguraikan tahapan dan langkah yang sudah disiapkan untuk mengganti UN dengan USBN, meskipun sadar kebijakan ini belum ideal. Kalau melihat hasil kajian dan data Balitbang Kemdikbud, Mendikbud merasa moratorium UN itu perlu agar pemerintah punya waktu melakukan pembenahan.
“Sampai akhir 2016 ini, lelang pencetakan soal pun belum dilakukan, kalau dipaksakan malah akan bermasalah,” tambah Retno menyitir informasi yang disampaikan oleh pihak Kemdikbud.
Lewat audiensi ini, FSGI menyampaikan dukungan agar Kemdikbud RI melakukan moratorium UN mulai 2017. Hadir dalam audiensi Sekjen, Sekretaris, Presidium, dan anggota Dewan Pengawas FSGI seperti Itje Chodijah dan Doni Koesoema. Mendampingi Mendikbud tampak Kepala Balitbang serta Sekjen Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan para staf khusus Mendikbud.
Mendikbud Muhadjir menyambut baik seluruh masukan FSGI terkait moratorium UN. Kepastian soal moratorium ini menunggu Presiden yang masih berada di India. (EK)
no replies