KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
December 22, 2016  |  By admin In Berita
Mendikbud Akui Keputusan Melanjutkan UN Sarat Pertimbangan Politis
Post Views: 70

Jakarta,CM Indonesia – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengakui, keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di tahun 2017 memang sarat dengan pertimbangan politis.

“Keputusan Presiden Joko Widodo mengenai pelaksanaan UN penuh pertimbangan politis, tapi merupakan sesuatu yang bijak,” kata Muhadjir dalam rapat koordinasi pelaksanaan UN di Jakarta, Kamis (22/12). Disebut bijak karena meliputi pelaksanaan UN dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusulkan moratorium UN agar dapat melakukan pembenahan pendidikan lebih menyeluruh. Akan tetapi, usul itu ditolak oleh Presiden dan Wakil Presiden. “Di kabinet banyak yang mendukung moratorium UN, tapi ada juga yang tidak mendukung,” terang mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Karena UN diputuskan jalan terus, Kemdikbud harus berusaha menunaikan tugas itu sebaik-baiknya. “Pekerjaan kita, bagaimana mengurangi dampak negatif dalam pelaksanaan UN ini. Kita harus menyelenggarakan UN dengan jujur dan berintegritas,” kata Muhadjir di hadapan ratusan kepala dinas pendidikan dari seluruh Indonesia.

USBN Belum Menyelesaikan Masalah Mendasar

Menanggapi pernyataan Mendikbud tersebut, Direktur Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Surabaya Anindito Aditomo menganggap istilah “bijak” yang dipakai tidak tepat. “Baru bisa dibilang bijak bila ada komitmen dan kerangka kerja yang jelas untuk perombakan UN secara mendasar,” kata Anindito.

Menurutnya, USBN yang sekarang disiapkan Kemdikbud masih belum menyentuh problem mendasar, yakni sifat UN yang sangat menentukan nasib siswa (high stakes) untuk naik ke jenjang pendidikan selanjutnya.

“Sifat high stakes itu mempengaruhi motivasi belajar, belajar menjadi identik dengan mendapatkan nilai dan lulus ujian,” terang dosen Fakultas Psikologi Ubaya ini. Selain kenikmatan belajar hilang, UN yang demikian akan mendorong siswa melakukan kecurangan, tambahnya. (EK/Berbagai sumber)

Facebook Comments

Article by admin

Previous StorySangat Menular, Perilaku Kekerasan di Kalangan Remaja
Next StoryHartati, Tak Gentar Ancaman Tembak di Tempat Demi Ibu Bumi

Related Articles

  • epictetus quote
    DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4
    View Details
  • training online
    DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi February 28, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 February 18, 2021
  • Podcast #35: Belajar Sastra ala Metode CM February 14, 2021
  • Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah February 11, 2021
  • Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan? February 9, 2021
  • Podcast #34: Tetap Kalem Saat Anak Emosional February 6, 2021
  • Refleksi Seorang Guru tentang Kesalahan Umum Orangtua dan Guru February 5, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 February 3, 2021
  • Yang Harus Dibenahi dalam Pendidikan Sains Kita February 2, 2021
  • Podcast #33: Proses Belajar Menulis Kreatif ala Metode CM January 30, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 167 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 72 views | 0 comments | by admin | posted on February 12, 2019
  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi 68 views | 0 comments | by admin | posted on February 28, 2021
  • Mengapa Anak Tantrum dan Cara Terbaik Menghadapinya 47 views | 0 comments | by Ellen K | posted on August 1, 2012
  • Mitos Gaya Belajar dan Salah Kaprah Kecerdasan Majemuk 33 views | 0 comments | by Ellen K | posted on March 14, 2019

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Sizi on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Normalita h on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ardiba on Pendidikan ala CM untuk Keluarga Muslim
  • Ellen K on Membantu Anak Menemukan Tujuan Hidupnya

Visitors

Today: 568

Yesterday: 559

This Week: 4281

This Month: 12686

Total: 245970

Currently Online: 119

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.