KONTAK |  KEGIATAN | REKOMENDASI BUKU |

  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
CMIndonesia.com
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
  • TENTANG CM
    • Sekapur Sirih
    • Profil Charlotte Mason
    • 20 Butir Filosofi CM
    • Serial Home Education
    • Leksikon Metode CM
    • Bahan Belajar Metode CM
  • BERITA
  • KOLOM
  • PODCAST
  • PRINTABLES
    • KERTAS BERGARIS
    • REKOMENDASI BUKU #1
  • BUKU
    • Laman Reseller & Dropshipper
  • ARTIKEL
    • Praktik CM
    • Refleksi CM
    • Pengasuhan
    • Pengembangan Diri
    • Kata Riset
    • Mancanegara
  • RUBRIK
    • Opini
    • Resensi
    • Sosok
    • Tanya Jawab
    • Wawancara
October 11, 2017  |  By admin In Mancanegara
Kebiasaan Taat (Habit of Obedience)
Anak butuh dituntun oleh otoritas penuh kasih. (Dok. Istimewa)
Anak butuh dituntun oleh otoritas penuh kasih. (Dok. Istimewa)
Post Views: 482

Oleh: Linda Johnson*

“Ini era pemujaan anak; memang menawan anak-anak didikan orang tua religius yang berbudaya. Tapi sayang, banyak dari antara kita yang memerosotkan anak yang kita cintai! Betapa banyak jiwa murni yang kita lepas ke dunia, dalam kondisi terlanjur dibuntungi, secara spiritual dan moral, di tangan orangtua yang memuja-muja anaknya.” (Charlotte Mason)

Charlotte Mason berbicara tentang pentingnya membangun berbagai macam kebiasaan. Beberapa di antara yang ia sebut adalah: kebiasaan memperhatikan, mengingat, berpikir, berimajinasi, bersikap jujur. Kebiasaan yang paling mendasar dan penting yang harus dibentuk di dalam diri anak adalah KETAATAN (habit of obedience).

Jika kebiasaan ini tidak hidup dalam diri anak, hampir pasti ibunya akan kesulitan menghidupkan kebiasaan-kebiasaan lain pada anak itu. Saya akan mengutip secara panjang lebar tulisan CM karena dia mengungkapkannya begitu baik, dan saya merasa tidak dapat menjelaskannya lebih baik lagi:

“Kekuatan terbesar seorang ibu ada pada habit of obedience. Jika sejak semula ia mulai mengasuh dengan menegaskan bahwa anak-anaknya harus selalu taat padanya, maka lihatlah, mereka akan selalu menganggap ketaatan sebagai perkara wajar; tapi coba biarkan mereka sekali saja menantang, biarkan mereka mendapati bahwa ternyata mereka boleh menjadi tidak taat, maka suatu perebutan kekuasaan yang sengit segera timbul, yang biasanya berakhir dengan anak-anak itu melakukan apa saja yang mereka anggap benar.

Beginilah contoh dampak fatal itu: Anak-anak sedang main di ruang tamu, lalu ada tamu penting datang. “Kalian ke atas dulu sekarang.” “Aduh, Mama sayang, biarkan kami tetap di dekat jendela sini, kami janji akan sediam tikus!” Sang ibu senang pada cara memohon mereka yang manis, lalu mereka boleh tetap tinggal. Tapi mereka tidak bisa diam, tentu saja; dan kerugian karena keributan itu belum seberapa. Mereka telah berhasil melakukan yang mereka pilih, bukan yang mereka wajib lakukan, maka mereka tidak akan membiarkan tengkuk mereka diberi kuk lagi tanpa melawan.

Untuk urusan-urusan sepele pun Mama lalu harus bersusah payah. “Sudah waktunya tidur, Willie!” “Aduh, Mama, kurang sedikit lagi ini selesai!” dan Mama pun menurutinya, lalai membedakan yang penting dari yang tak penting; bahwa yang penting adalah agar anak harus dari hari ke hari diperkuat dalam habit of obediencelewat pengulangan perilaku-perilaku taat yang tanpa jeda.

Sungguh mengherankan betapa pandainya anak dalam menemukan cara untuk asal melaksanakan perintah secara harafiah tapi menghindari roh dari perintah itu. “Maria, masuklah.” “Ya, Ma!” tapi ibu harus memanggil empat kali lagi sebelum Maria datang. “Letakkan mainanmu itu!” Ia meletakkan mainan, dengan jari-jari yang lamban dan malas. “Kau harus selalu langsung mencuci tanganmu begitu mendengar panggilan pertama.” Anak itu mencuci tangan sekali itu saja, berikutnya tidak lagi.

Agar terhindar dari pertunjukan kekerasan kehendak (yang sebetulnya adalah kelembekan kehendak) seperti ini, sang ibu perlu gigih sejak semula mengajarkan ketaatan yang lekas, riang, dan terus-menerus – sejauh tidak ada masalah pada memori anak. Ketaatan yang kecut, tidak ikhlas, kadang ya kadang tidak, nyaris tidak bisa dibilang taat. Jauh lebih mudah menghidupkan habit of obedience dengan tidak pernah memberi anak-anak pilihan untuk tidak taat, ketimbang sesekali memperoleh ketaatan formalitas semacam tadi dengan selalu harus dengan mengerahkan wewenang kita.

Secara bertahap, saat ia sudah cukup besar, berikan kepercayaan pada anak; buatlah dia paham betapa luhurnya jika ia bisa mengatur dirinya sendiri untuk menggarap tugas yang sebetulnya dia enggan kerjakan, secara lekas dan gembira, Agar berhasil memapankan habit of obedience sekokoh ini, ibu pun harus berlatih keras mengendalikan diri sendiri: jangan pernah memberi perintah yang dia tidak niati untuk anak laksanakan sampai tuntas. Dan jangan membebani anak dengan perkara-perkara yang terlalu berat untuknya, jangan menimbun perintah di atas perintah.”

* Penulis adalah praktisi CM veteran yang kini bermukim di Texas, USA; artikel ini diterjemahkan oleh Ellen Kristi dari http://www.charlottemasonhelp.com/2009/07/habit-of-obedience.html

Facebook Comments

Article by admin

Previous StoryPendidikan CM: Selarasnya Tujuan dan Cara
Next StoryWay of the Will: Mendidik Kehendak dan Nurani Anak

Related Articles

  • dice_736_420
    Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah
    View Details
  • ular naga_736_420
    Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan?
    View Details

no replies

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Charlotte Mason Indonesia

Media informasi pendidikan karakter. Menyajikan beragam berita, gagasan filosofis sampai tips dan trik bagi orang tua dan guru agar berhasil mendidik anak menjadi pribadi yang “berpikir tinggi, hidup membumi.”

Cinta yang Berpikir. Penulis: Ellen Kristi

Terbaru

  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi February 28, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Pelatihan Mendewasakan Emosi” Angkatan #4 February 18, 2021
  • Podcast #35: Belajar Sastra ala Metode CM February 14, 2021
  • Pelajaran Berhitung Pertama Anak Prasekolah February 11, 2021
  • Apa Ruginya Kalau Anak Tidak Kenal Ninabobo dan Tembang Dolanan? February 9, 2021
  • Podcast #34: Tetap Kalem Saat Anak Emosional February 6, 2021
  • Refleksi Seorang Guru tentang Kesalahan Umum Orangtua dan Guru February 5, 2021
  • DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6 February 3, 2021
  • Yang Harus Dibenahi dalam Pendidikan Sains Kita February 2, 2021
  • Podcast #33: Proses Belajar Menulis Kreatif ala Metode CM January 30, 2021

Arsip

Charlotte Mason Indonesia

Alamat
Jl. Jeruk VII/24
Semarang 50249

Jam Kegiatan:
Senin—Jumat: 9:00AM–5:00PM

POPULER

  • 10 Ciri Pribadi Kekanak-kanakan dan Solusinya 167 views | 0 comments | by admin | posted on September 16, 2017
  • Rilis Rekomendasi Tim Kurikulum CMid Tahap #1 73 views | 0 comments | by admin | posted on February 12, 2019
  • Mendampingi Anak Belajar Seni Berpuisi 68 views | 0 comments | by admin | posted on February 28, 2021
  • Mengapa Anak Tantrum dan Cara Terbaik Menghadapinya 47 views | 0 comments | by Ellen K | posted on August 1, 2012
  • Cinta yang Berpikir (Edisi Revisi) 33 views | 0 comments | by admin | posted on December 12, 2017

KOMENTAR TERKINI

  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Sizi on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ellen K on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Normalita h on DIBUKA: Program Daring “Training for Habit Trainers” Angkatan #6
  • Ardiba on Pendidikan ala CM untuk Keluarga Muslim
  • Ellen K on Membantu Anak Menemukan Tujuan Hidupnya

Visitors

Today: 572

Yesterday: 559

This Week: 4285

This Month: 12690

Total: 245974

Currently Online: 119

Copyright ©2011-2021 Charlotte Mason Indonesia. All Rights Reserved. || Web Development: Whoups Creative Co.